Dzikir mempunyai hikmah dan fungsi psikologis bagi kehidupan insan mukmin. Percaya dan ingat kepada Allah akan memberikan kepastian kepada manusia dalam kehidupannya dan menyadarkan bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi berbagai persoalan yang menghadangnya. Allah senantiasa dekat bahkan lebih dekat dari urat nadinya sendiri. Kesadaran akan kehadiran illahi akan menjadi sumber semangat, harapan, motivasi dan ketentraman batin.

Doa merupakan manifestasi keimanan kepada Allah dan sebagaimana halnya dzikir, doa secara psikologis berfungsi sebagai sumber harapan dan motivasi yang amat penting dalam kehidupan manusia.

Buku Tuntunan Dzikir dan Doa ini merupakan Keputusan Tarjih dalam Musyawarah Nasional Tarjih ke-25 di Jakarta tahun 2000. Konsep Putusan Tarjih dan Musyawarah Nasional tersebut diolah dan dikaji lagi oleh Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah sesuai dengan rekomendasi Munas.